Jumat, 07 Desember 2012

MY BESTFRIEND


AKU & SAHABAT KECILKU

          Hayyyyy,,,,,,, ada ga’ sih orang yang bisa bertahan hidup sendiri? Tentunya saja tidak ada. Setiap orang pasti membutuhkan orang lain atau makhluk lain untuk dapat bertahan hidup, itu sudah hukum alam. Aku juga sama, apalagi tanpa orang tua, mungkin aku tidak akan hidup seperti sekarang ini, mungkin itu mati, jadi gelandangan ataupun yang lain. Pokoknya semua orang itu pasti membutuhkan oarang lain apalagi di jaman sekarang ini.
          Keluarga adalah aset terpenting dalam hidupku lebih-lebih orang tua. Tapi,,, selain mereka ada lagi yang penting, mereka adalah teman dan di atas teman masih ada sahabat. Untuk mencari atau mendapatkan seorang sahabat tidak semudah mendapatkan seorang teman. Bagiku...mendapatkan sahabat membutuhkan proses yang lumayan lama dan sangat sulit. Tidak sembarang orang bisa menjadi sahabat karena ini masalah hati dan jiwa sendiri.
          Sampai saat ini aku mempunyai banyak teman. Baik itu keluarga, tetangga, teman sekolah, teman facebook dan lain sebagainya. Namun jika ditanya berapa sahabat yang aku miliki, ga’ usah heran pasti hanya satu atau dua orang saja. Seperti apa sahabat itu? Pastinya aku belum tahu. Tapi menurut pendapatku sahabat adalah orang yang mengerti, perhatian, klop, selalu ada denganku saat senang atau sedih, saling menerima kelemahan kekurangan dan kekurangan masing-masing, dan selalu saling melindungi.
          Nahh,,, aku punya sahabat kecil. Dia adalah Khofifatul Jannah yang sering dipanggil khofi. dia begitu polos, cantik, manis, ramah dan baik hati. Karena kepolosannya seringkali dia dimanfaatkan dan dibohongi oleh teman-temannya. Umur kita tidak jauh beda hanya selisih beberapa bulan. Sejak kecil aku dan dia sering bermain bersama layaknya kakak beradik. Dia selalu mau ikut bermain denganku kemenapun aku akan bermain. Orang tuanya pun telah mengatahui pertemanan kami yang begitu erat dan akupun tak segan untuk menjadi temannya bahkan menjadi sahabatnya sekalipun karena aku tahu saat itu dia anak tunggal yang begitu kesepian.
          Persahabatan aku dan Khofi tak berjalan seperti itu saja. Beda kepala pastinya beda pula pemikiran dan jalannya. Tidak mungkin jika dalam hidup ini tidak ada masalah. Aku dan khofi dulu seringkali bertengkar, biasa urusan anak kecillll. Saat kita bertengkar pasti Khofi yang minta maaf terlebih dulu karena biasanya dia penyebab awalnya yang membuat kita bermusuhan bukan karena itu saja, tapi karena aku dulu adalah orang yang gengsi untuk minta maaf duluan. Tapi hal ini tidak membuat kami jera untuk menjadi sahabat, karena hal ini membuat persahabatan kami tidak monoton dan hambar.
          Kini rumahku dan rumah Khofi jaraknya sangat jauh karena kami sama-sama pindah rumah, sehingga kami jarang bertemu lagi pula sekarang aku bersekolah di bangkalan. Selain khofi, aku juga memiliki beberapa sahabat lainnya diantaranya Emma dan Hendra. Sekarang,,, aku masih mencari sosok sahabat yang sama seperti mereka dan bahkan yang lebih dari mereka. “SELAGI MASIH MUDA PERBANYAKLAH MENCARI TEMAN”.

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates