Jumat, 07 Desember 2012

TRADISI


TRADISI TAHLILAN

          Selaku umat muslim berdoa merupakan hal penting para umat islam untuk memohon, mengadu, dan memuja sang Maha Kuasa Allah swt. Sesama umat muslim hendaknya kita saling membantu dan saling mendoakan agar terciptanya kerukunan dan kesejahteraan hidup bersama, khususnya mendoakan mereka yang telah tiada (meninggal dunia), mendoakan mereka agar mereka diterima disisi-Nya dan diampuni segala dosanya.
          Masyarakat indonesia mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata “tahlilan”. Ya! Tahlilan merupakan kegiatan atau kebiasaan masyarakat muslim khususnya di indonesia untuk mendoakan orang yang telah meninggal. Hal ini biasanya dilakukan oleh masyarakat sekitar atau keluarga duka.
          Nahh.. di banyuates juga terdapat tradisi tahlilan. Tahlilan ini pada umumnya diselenggarakan selama tujuh hari berturut-turut dan pada malam hari setelah maghrib ataupun isya’, tapi jika orang yang meninggal dalam suatu desa melebihi dari dua orang maka bisa diselenggarakan setelah ashar untuk membagi waktu agar waktu acara tahlilan yang satu dengan yang lain tidak berbenturan.
          Satu hal yang sangat mencolok dari adanya acara tahlilan di banyuates yaitu pengeluaran biaya yang banyak untuk pelaksanaan tahlilan dari keluarga duka. Biaya itu berkisar antara 7-15 juta yang di keluarkan untuk biaya suguhan atau dalam bahasa madura disebut dengan bherkat yang disuguhkan untuk para orang yang hadir pada tahlilan tersebut. Bagaimana dengan keluarga duka yang kurang mampu??? tidak perlu bingung,,, karena hal ini hanyalah sebuah kebiasaan masyarakat benyuates yang ingin memberikan suguhan yang layak untuk para tamu, jadi terserah mereka, mereka mau mengeluarkan biaya yang banyak atau tidak, bahkan boleh saja mereka tidak menggelar tahlilan jika mereka tidak menginginkannya.
          Suguhan yang diberikan biasanya berupa nasi dan jajanan pasar. pada umumnya,, di hari pertama tahlilan  sampai dengan hari keenam suguhannya berupa nasi dan lauknya dan pada hari ke-7 suguhan itu berupa nasi dan jajanan yang telah di bungkus. Suguhan inilah yang memakan banyak biaya saat menggelar sebuah tahlilan.
          Ada tahlilan maka ada juga yang namanya ngelayat. Melayat orang meninggal merupakan salah satu wujud dari pengungkapan rasa duka terhadap keluarga duka yang telah kehilangan anggota keluarganya untuk selamanya. Uniknya lagi,,, melayat dalam masyarakat banyuates bukan hanya sekedar mengunjungi rumah duka. Ini lagi yang membuat berbeda,, ketika seseorang ingin melayat maka mereka akan membawa suatu barang untuk diberikan kepada keluarga duka sebagai bentuk bantuan untuk meringankan beban keluarga dan yang datang melayat biasanya para wanita-wanita karena para pria yang datang untuk tahlilan. Barang yang biasa dibawa berupa beras dan gula. Nantinya barang ini akan digunakan sebagai bahan untuk membuat suguhan untuk tamu atau di jual kembali. Dari hasil penjualan barang tersebut biasanya dapat mencapai 4 juta.
          Sisi baik digelarnya tahlialn, diantaranya :
  • ·         Mendoakan oarang yang telah meninggal
  • ·         Mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar sesama umat muslim
  • ·         Meningkatkan sikap gotong royong dalam masyarakat
  • ·         Tejalinnya hubungan baik antar warga

Sisi buruk diselenggarakannya tahlilan, diantaranya :
  •  Mengeluarkan biaya yang besar ( untuk suguhan yang mewah )
  •  Memberatkan keluarga duka, karena secara tidak langsung mereka akan       menggelar tahlilan yang akan mengeluarkan biaya yang mungkin dapat memberatkan mereka
  • ·Menimbulkan pergunjingan dalam masyarakat, karena suguhan yang diberikan begitu sederhana dan kurang memuaskan
  •  Menimbulkan rasa iri orang-orang sekitar, karena acara tahlilan yang di gelar begitu mewah

“SHALATLAH SEBELUM DISHALATKAN”

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates